Ketika Mu'az radhiallahu anhu bertanya kepada Rasulullah SAW tentang amalan yang paling utama, maka beliau mengeluarkan lidahnya dan meletakkan tangannya di atas lidahnya (isyarat untuk menjaga lidah). Ali Bin Abi tahalib karamullahu wajhah pernah berwasiat kepada anaknya Hasan. Ali berkata " jagalah olehmu lidahmu, karena kebinasaan manusia pada pembicaraannya.

Disebutkan bahawa Umar Bin Khattab berkhutbah dihadapan manusia, dalam khutbah tersebut ia berkata "Sesungguhnya Tuhan kalian berfirman kepada anak cucu Adam, kenapa kamu menganjurkan manusia melakukan kebaikan lalu kamu meninggalkannya? Wahai anak cucu Adam mengapa kamu mengingatkan manusia lalu kamu melupakan dirimu? Wahai anak cucu Adam mengapa kamu berdo'a kepada kami lalu kamu menjauh? jika benar apa yang engkau katakan, jagalah lidahmu, ingatlah kesalah-kesalahnmu dan duduklah dirumahmu", sementara itu di dalam suhuf (lembaran-lembaran wahyu) Nabi Ibrahim disebutkan " Orang yang berakal hendaknya mengerti dengan keadaan, mengerjakan keputusannya, dan menjaga lisannya".

Dalam syair disebutkan;
Diam itu bermaamfaat dan bicara itu berbahaya. Betapa banyak diam itu menjadi obat penyembuh jika engkau yang menginginkan perkataan yang menyembuhkan penyakit hati, maka Al Qur'an adalah obat yang kamu cari.

Ketahuilah bahwa menggosip manusia dapat menyingkap aib dan rahasia diri sendiri. Allah SWt melarang dalam kitab yang mulia. " janganlah engkau seperti lalat yang tidak hinggab di badan yang sehat dan senantiasa mencari luka untukmenyakiti, Barang siapa yang menggosip orang lain dan tidak memperhatikan keluarganya, maka Allah akan mengirimkan seseorang yang akan membuka aib dan keburukannya serta menampakkan kesalahannya diantara manusia. (Dalam buku : ngefrends with Islam)

Demikianlah indahnya ajaran islam yang dibawa oleh panutan, manusia paling mulia dan kita senantiasa menharapkan syafaatnya yakni Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Disaat-sat seperti ini kita penting menjaga perbuatan terutama perbuatan yang dihasikan oleh lidah kita , karna lidah kita mengetahui tak bertulang, dalam arti bisa diputar-putarkan pembicaraan itu, bisa berjanji dengan kemungkaran, serta banyak lagi perbuatan itu akan sia2 karna lidah yang tidak bertangging jawab.

Apalagi negara kita akan menghadapi pesta demokrasi, dimana-mana pasti akan banyak nya orang-orang yang akan menjual perkataan manisnya yang akan bisa membinasakan dirinya sendiri, bah kan bisa membinasaka orang lain maka dari itu kita harus bisa memilih, memilih dalam artian dengan analisa pemikiran yang logis dan sesuai dengan ajaran syariat kita.

untuk itu kita tak perlu menjadi orang lain di dalam negara kita ini dengan menamakan kan diri kita Golput, sangat disayangkan hak kita dalam berbangsa dan bernegara kita sia-siakan. pilihlah sesuai dengan hati nurani kita dan jangan lupa perhatikan tingkah polah kandidat tersebut, sesuaikah antara perkataan lidahnya dengan perbuatannya selama ini, untuk itu selamat menentukan pilihan, semoga Allah membimbing saudara ku seiman dan dan se tanah air, wallahu a'lam bissawaf.